Tuesday, April 26, 2016

Tulip Biking, Lisse Netherlands


Spring is in the air and the most exciting thing about this is Keukenhof garden is open and tulips are blooming. The area around Lisse, Bollenstreek and Noordwijkerhout are the biggest tulip farm in Europe (or maybe in the world even). I have been to Keukenhof 3 years ago and I wanted to experience something different. Thus, my friends and I came with a brilliant idea to discover the whole area with bike. After 1 month of searching and planning finally they day is coming…

There were 8 of us so we drove 2 cars; I, Jan, Arini and Wim were in one car – Kristof, Birgitta, Patricia and Jamal were in the other. We departed from Leuven around 7.30am and headed directly to Noordwijkerhout where we rented the bike.

Actually we have made the reservation for our bike and we have booked men bike. Arrived there we realized that the Dutch are very tall and so were their bikes and finally we chose orange women bikes. Hahaha…



There were several options for the bike routes and we chose one of the furthest as we have the whole day to spend. The route marks were very clear which indicated by number so it was easy to follow. We really enjoyed the view along the routes due to almost all of the tulips were blooming and of course we made a few stops to take a picture. Everything went according to plan until the point that we reached a road in the middle of the desert. Oh shit, we must have been lost. As we were checking our map, a nice couple approached us and informed that there was a beach ahead and without thinking any further we headed to the beach. The beach was clean but the weather was a bit windy so basically it wasn’t the best day to hang out there. However we managed to have a bite and something to drink.

Then we continue our way to some more beautiful tulip farms with many different colours. The farms actually located on the private property so it is not allowed to go in there without permission of the owner. But it seemed that some tourists didn’t give a fuck and still went inside to take picture… I wander if they were ignorant or just didn’t understand the meaning of ‘verboden toegang’ (no entrance) which clearly mentioned on the gate. 




We made another stop as we noticed that day there was a flower parade around the city. It was nice but frankly speaking I was expecting more. After the parade finish, then we ride again and all of us were so happy to find out that one of the farms opened for public. And obviously we stopped again and took some more pictures and videos.

We back to the bike rental at 5.30pm and we ride to Den Haag where we spent the night. It was indeed a fun day even though until the time I write this I can still feel pain on my knees. It was all worth it.


If you guys want to see the video you may see it here!

Friday, February 19, 2016

Europe : A Cruise Life Part 2


Hi guys, lanjut lagi ya cerita liburan Cruise Ship gue yang kepotong…

Yang mau liat video full trip-nya bisa dilihat disini 

Kapal berangkat meninggalkan Venice menuju Bari sekitar jam 10 malam. Hampir semua penumpang berada di deck atas menikmati pemandangan indah kota Venice di malam hari. Gue sediri juga ikutan sembari melambaikan tangan kaya di film Titanic itu…

The next day jam 12 kita arrived di Bari dan setelah berembug dengan travel companion, kita memutuskan tidak turun di Bari karena ga ada specific things that we really wanna see. So we just hang out di kapal dan menikmati fasilitas yang ada… Jam 5 sore kita udah berangkat lagi menuju next country: Greece.

Olympia:
Kota pertama yang kita singgahi adalah Olympia, yang merupakan kota yang pertama kali menyelenggarakan Olimpiade. Dari pelabuhan di Katakolon menuju Olympia dibutuhkan waktu sekitar 30 menitan. Untuk transport kesana pihak cruise ship menyediakan bus dengan harga €20 per person which we thought a reasonable price dan jadilah kita ikutan bus itu. Tapi setelah keluar dari port, kita baru sadar ada banyak bis local yang mematok harga hanya € 8 per orang… Shit, we took a wrong decision. Tapi whatever, keputusan udah diambil ya mau gimana lagi!
Secara kita berada di Yunani, kita berharap weather nya bakalan bagus tapi disana malah hujan, lengkaplah kesialan hari ini. Tapi hujan sempet berhenti beberapa saat dan kita akhirnya bisa jalan jalan melihat reruntuhan kuno dan stadion dimana Olimpiade pertama digelar. Overall, it was good but not great (karena gue ga suka history)…

Salah satu reruntuhan di Olympia

Athens:

Pemberhentian berikutnya adalah ibu kota Yunani, Athens. Tiba di Piraeus port sekitar jam 7 pagi, jadi pas bangun dan keluar kamar gue langsung disuguhi penampakan port yang busy banget… Alangkah terkejutnya!!! Karena kurangnya research sebelum berangkat, jadi gue kira semua port itu kaya di Norway yang melewati fjord fjord yang magnificent itu (akibat kebanyakan nonton you tube).
Belajar dari kesalahan di hari sebelumnya, kita ga mau lagi ambil transport yang di offer sama pihak cruise, instead kita sewa taxi sendiri untuk full day tour seharga €30 per orang. It was a good deal karena di Belgia harga taxi is so mahal.
Pak supirnya baik dan informative banget. Di ngajak kita ke Acropolis sebagai destinasi pertama karena kalo agak siangan its gonna be too busy, jadilah kita meluncur kesana dan bener aja kata dia, antreannya ga panjang panjang amat.

Di area Acropolis, di sekitaran reruntuhan dikasi pembatas tali dan para turis ga boleh lewatin tali itu. Tapi of course ada beberapa turis bandel yang nekat ngelewatin tali buat dapet photo yang bagus (sorry to say, mainly Asian tourists). Tapi disana ada mba mba yang jaga sambal bawa pluitan… Mbanya judes bingit (gue ngerti juga sih, kalo banyak turis bandel kaya gitu).
Dan akhirnya setelah ngelewatin rangkaian reruntuhan kuno itu, akhirnya mata gue disajikan dengan pemandangan yang luar biasa. Parthenon!!! Shit, I was at Parthenon… Bangunannya bener bener megah dan lokasinya yang berada di atas bukit menambah gagahnya bangunan itu… Of course camera langsung keluar dan beratus ratus photo diabadikan. Jadi teringat waktu nonton film ‘My Life in Ruins’ waktu settingnya yang di Acropolis ini. Dari atas bukit sini, kita juga bisa menikmati pemandangan indah kota Athena.

Setelah puas disana kita lanjut ke Temple of Olympian Zeus yang adalah temple yang didedikasikan untuk the mighty God Zeus. Letaknya di pusat kota dan kita bisa melihat Acropolis dengan jelas dari sini. Setelah puas photo2an kita lanjut lagi buat ngopi tsantik di daerah Plaka.
Ini adalah old historical area of Greece. Disini banyak terdapat café café dan restaurants. Banyak juga yang jual souvenir disini, mainly sih patung replika dari dewa dewa Yunani.
Sebelum balik ke kapal kita juga sempet berhenti di Parlement house (kalo ga salah) buat liat pergantian penjaga (which apparently it was something iconic there). We really enjoyed our time and we took the right decision to rent a taxi :)

Parthenon

Pemandangan Athena dari Acropolis

Santorini:


This is the highlight of the trip, the famous Santorini.
Pas kita balik ke kamar dari seharian tour di Athena, ada selebaran yang menginformasikan bahwa di Santorini kapal ga bakalan bisa merapat di port karena perairan yang dangkal. Makanya mereka menyediakan small charter boat yang membawa penumpang dari cruise ship ke dermaga di Santorini but guest what, di tiap kapal maksimal hanya bisa mengangkut 150an orang (kayanya) sekali jalan. Pendaftaran buat register ke charter boatnya dibuka jam 6 pagi esok harinya. Ya jadilah gue sleep early malem itu buat bisa naek kapal yang paling pertama. I woke up around 5 and get ready (mandi pun ga) dan langsung menuju area pedaftaran. Alangkah terkejutnya ketika gue melihat antrian yang super panjang…. Shit, harusnya gue dateng lebih early. Tapi gapapa, in the end of the day kita dapet kapal yang ketiga yang depart sekitar jam 8.30an.

Kita tiba di old port yang letaknya di Fira yang adalah ibu kotanya Santorini. Fira terletak di atas bukit dan ada 3 opsi buat naik kesana; naik cable car, naik keledai atau jalan kaki dan of course kita pilih cable car even though harganya paling mahal diantara ketiganya. Sesampainya di atas, mata kita dimanjakan dengan pemadangan yang luar biasa indahnya. Hamparan samudra biru dengan rumah rumah diatas bukit yang menawan… But wait, I didn’t see the iconic blue building… Dan gue sadar, that city is Oia… Tapi travel companion gue ga percaya dan ngebet that’s in Fira. Setelah berdebat sekian lama, akhirnya Jan nanya ke orang local disana dan bener aja kata gue, it is in Oia. 

Untuk mencapai Oia, kita mesti naik bus local yang harganya sekitaran €2, tapi dengan banyaknya turis yang mau kesana dan pastinya kita mesti rebutan buat naik ke bis. Setelah beberapa saat sampailah kita di Oia. Dan gue speechless setelah nyampe disana. I can’t believe it, I am in fuckin Santorini… Sekian lama hanya memandang indahnya gambar ini di layar computer, akhirnya gue bisa menginjakkan kaki di pulau yang indah ini.
Lanjut kita menyusuri jalan jalan sempit yang diapit bangunan berwarna putih biru adalah pengalaman yang luar biasa. Trus kita juga nongkrong di salah satu café yang view-nya incredible. Kita duduk disana untuk beberapa saat sambil mengagumi one of the most beautiful God’s creation… Disini nih merasa kaya banget padahal tabungan ludes!!!
But it was worth it. Nothing more expensive than experience.
Kita seharian disana menyusuri jalanan sempit untuk mencari the best spot buat ambil photo dan video. Sore pun tiba dan kita mesti balik ke kapal. Sesampainya di Fira, gue lihat ada antrean panjang banget dan ternyata itu antrean buat cable car-nya. Untung aja kita sampe tepat waktu, kalo ga ya ditinggal deh ama kapalnya…

Iconic building in Oia

Salah satu sudut kota

Pemandangan laut lepas yang menawan

Ngopi cantik ala orang kaya padahal kere


Corfu:

Pemberhentian berikutnya adalah the old town of Corfu.
Kota ini sebenernya sangat indah tapi karena pengetahuan gue minim tentang Corfu jadilah gue hanya jalan jalan di sekitaran kota. Kita sempet mau ke salah satu tourist destination disana (gue lupa namanya) tapi tempatnya agak di luar kota so kita mesti naek bus. Setelah nunggu beberapa lama akhirnya busnya dateng dan untuk memastikan busnya bener kita tanya pak supirnya dan dia mengiyakan. Kata pak supirnya sih pemberhentian terakhir, ya udah kita adem ayem aja duduk di di bus dan menunggu the last stop. Kita kira the last stop was a big station or something dan busnya bakalan berhenti lebih lama. Tapi setelah kita duduk sekitaran 1 jam akhirnya busnya berhenti agak lama, so we thought we reached the destination. But wait, kok gue kayanya familiar dengan tempat ini. Bener aja, kita berhenti di tempat kita naik tadi… Shit, we missed the right stop. Kita ngomel2 ke supirnya eh dianya malah cuek aja…
Ya karena semua pada bad mood jadinya kita balik aja ke kapal.


Salah satu pantai di Corfu

Perumahan di corfu


Kotor:

The last destination of this trip was Kotor in Montenegro.
Sama kaya di Santorini, kita mesti pake charter boat buat ke darat, bukan karena lautnya dangkal tapi kapalnya ga dapet parkir kayanya. Gue tau untuk menuju Kotor kita mesti masuk ke fjord2 look alike gitu jadilah gue berdiri di atas deck untuk menikmati pemandangan yang amazing banget.
Sesampainya di kotor banyak banget free lance tour guide yang nawarin jasa mereka dank arena harganya ok jadilah kita keliling pake private car itu. Tujuan pertama adalah Perast Village. This is really a charming little village. Sumpah, indah banget kaya di wonderland. Bangunan bangunan tua dengan background perbukitan yang menawan dan pemandangan danau. I really like this place, makes you feel serene. Kita ngopi ngopi disana sambil menikmati pemandangan Our Lady of the Rocks.

Setelah itu kita lanjut ke daerah Tivat, yang adalah pelabuhan untuk yacht mewah dari seluruh dunia. Banyak yang bilang Tivat adalah the new Monaco. Kita bisa liat yacht yacht mewah parkir disana. Puas jalan jalan disana, driver kita ngajak ke daerah perbukitan dengan pemandangan menakjubkan kearah pelabuhan. Damn, it was gorgeous. Tentunya kita ambil banyak photo disana untuk tambah koleksi.
The last destination was The Old Town. Letaknya tepat di port-nya… It was a bit strange karena banyak kapal pesiar yang parkir pas disamping jalan raya… Penampakan yang aneh but beautiful. Puas jalan jalan di old town, akhirnya kita balik ke kapal.

Ini adalah hari terakhir kita sebelum balik ke Venice. Sedih banget karena liburan telah usai, but overall we had a fantastic time. Sesampainya di Venice cuaca sangat tidak mendukung, hujan disertai angin kencang. Gue bersyukur banget it wasn’t in the middle of the sea (gue ga bisa renang soalnya)…
Village of Perast

Pemandangan di Perast

Yacht mewah di Tivat

Beautiful view from the hill

Kapal parkir disamping jalan raya
Yah demikianlah cerita liburan gue mengarungi Mediterranean Sea selama seminggu di Kapal Pesiar.

I hope I can do this next time in Norway or Caribbean.